Semangat jiwaku mulai redup lantaran rambut jambangku telah
menyala dan mataku telah mulai rabun, padahal lentera malam masih bersinar
terang.
Wahai burung hantu yang bertengger di atas ubun-ubunku,
sayang sekali burung elang telah terbang berlalu.
Anda tahu umurku sudah renta, maka datanglah padaku. Tiada
tempat lagi bagimu kecuali menunggu kematian.
Apa aku dapat menikmati kehidupan ini sesudah di atas nama
uzurku, uban yang bermunculan tidak akan sirna lantaran diberi warna.
Apabila warna kulit seseorang telah menguning dan rambut
telah memutih, maka segala yang enak pada hari kemarin, kini terasa tidak
menyenangkan.
Maka tinggalkan segala keburukan, karena hal itu tidak layak
dikerjakan oleh jiwa yang takwa.
Dan mulai laksanakan membersihkan jiwa sebagaimana layaknya
membersihkan harta apabila telah sampai nisabnya.
Berbuat baiklah terhadap majikan, pasti anda akan mendapat
budaknya. Maka sebaik-baik berdagang adalah mencari keuntungan.
Janganlah berjalan di atas bumi ini dengan sombong, karena
sebentar lagi anda akan ditanam oleh pasirnya.
Siapapun yang menikmati dunia ini maka sesungguhnya aku
(bumi) akan menelan dia. Dan bagi yang hidup berkecukupan atau yang sengsara
akan digiring kepadaku tanpa pandang bulu.
Aku tidak melihat dunia ini kecuali tipuan dan kebatilan,
sebagaimana fatamorgana yang berkilauan di atas hamparan tanah lapang.
Tiada sesuatu di dunia ini kecuali bangkai yang
memperdayakan anjing-anjing untuk memburu dan memakannya.
Apabila anda menjauhinya maka akan selamat, namun jika anda
terperdaya, maka akan dikoyak-koyak oleh anjing-anjing itu.
Maka berbahagialah bagi jiwa yang tetap bersemayam dalam
lubuk hati, meski dengan pintu terkunci rapat namun tirainya tetap
melambai-lambai.